Mengenai Saya

Foto saya
Allein, aber nicht einsam

Selasa, 10 November 2015

MALAM INAGURASI - Asrini Mahdia




The Soundtrack - taken from JUST BEFORE I GO (2015) movie




Love me tender, 
Love me sweet, 
Never let me go.
You have made my life complete, 
And I love you so.

Love me tender, 
Love me true, 
All my dreams fulfilled.
For my darlin' I love you, 
And I always will.

When at last my dreams come true
Darling this I know
Hapiness will follow you
Just before i go

**

-1982-

Sejenak terlihat kebimbangan dari wajah Supriyadi dan Suratman, namun keduanya mengangguk kepada Djatmiko. Keduanya setuju. Mereka bertiga mempercepat langkah untuk meninggalkan kebun belakang kampus,  tiba-tiba Djatmiko menghentikan langkahnya. Ia menatap ke sekeliling dengan bola mata yang membesar, wajahnya menyiratkan kecemasan yang sangat.“Kalian dengar itu?” tanya Djatmiko, pada Supriyadi dan Suratman.“Dengar apa?” tanya Suratman.“Itu... Coba dengar baik-baik,” ujar Djatmiko perlahan, hampir seperti bisikan. Ketiganya terdiam, sambil menajamkan telinga mereka masing-masing.“Love me tender, love me dear... Never let me go... You have made my life complete... And I love you so...”“Lagu Love Me Tender?” tanya Supriyadi, kepada kedua rekannya.“Siapa orang gila yang menyetel lagu itu malam-malam begini?” tanya Suratman.“Sst... kau ingat kan lagu ini?” tanya Djatmiko kepada mereka.“Ya tentu saja, kita sering memainkan lagu ini waktu sama-sama senat dulu,” sahut Suratman.“Ya betul, ini lagu yang selalu kita mainkan setiap kita berkumpul di senat,” ujar Supriyadi.Djatmiko mengangguk, kemudian menatap kedua rekannya penuh arti. Dilihat seperti itu oleh Djatmiko, gurat wajah Supriyadi dan Suratman berubah drastis, wajahmereka pucat dan panik.“Ya, ini pasti ada hubungannya dengan Ratri,” ujar Djatmiko.“Maksudmu... Ratri... Han.. tu?” tanya Suratman.“Sudahlah, lebih baik cepat pergi dari sini!” seru Supriyadi, mempercepat langkah, diikuti Djatmiko dan Suratman.Mereka bertiga berlari meninggalkan kebun belakang kampus ‘Persada Mulia’ yang masih sayup-sayup memperdengarkan suara-suara nada sendu itu.Djatmiko memperlambat langkahnya, saat ia mendengar sebuah teriakan memilukan membahana dari kebun itu, teriakan memilukan yang diiringi rintihan sebuah laguyang masih mengalun sesayup sampai di telinganya.“Love me tender... Love me true... All my dreams fullfil...For my darling, I love you... And I always will...”Ia menggelengkan kepala, kemudian kembali berlari untuk segera meninggalkan tempat mengerikan itu. Tempat yang teramat dikenalnya, enam belas tahun yang lalu.Tanpa sadar, ia menitikkan air mata.Menyesali semuanya.